Rabu, 12 September 2012

Wanita....

Ada perspektif baru yang aku dapat hari ini.

Dualisme yg selama ini kadang mengganggu kaumku. Seperti sisi mata uang, yang saling berkebalikan. Antara profesi keibuan dan profesi keilmuan.
Yaaaaa, aku bertemu dua sosok yang berbeda dan tentunya mendewasakanku.

Bertemuku dengan dua orang teman yg begitu penuh asa pada harapannya.
Sebagai wanita, aq banyak belajar dari mereka.

Bahagia punya takaran sendiri sendiri dalam perspektif dan integritas manusia.
Begitu juga bahagia yang aku takar dari temanku itu

Sebuah keluarga, dengan anak dan dapur ato karier yg cemerlang gemerlap ilmu pengetahuan?

Setiap pilihan punya alasan dan kebahagiaannya sendiri, begitu juga pilihan kedua temanku itu

Tidak ad yg salah dalm pilihan itu, yg ad hanya seberapa serius kita pada apa yg kita pilih untuk menghasilkan sesuatu yg total dan optimal

Tak apalah tulisanq melompat2, seperti jalan pikiranq yg pula bergeliat melompat.

Kadang aq berpikir ketika aku melihat beberapa teman seusiaq sdh punya 'buntut', aq bertanya pada diriku sendiri qo aku belum punya yah?...

Tp pada kesempatan lain, ketika teman lain yg 'berbuntut' itu mendatangiku, aku pun dibuat heran dgn pertanyaannya, 'duuuuh, andai bisa sekolah lagi dulu'....

Well, sekali lagi kita tidak tau apa yang membuat seseorang bahagia, dan kita tidak bs menakar dan menghitungnya dengan timbangan kebahagiaan kita.

Setiap kita punya kebahagiaan kita masing2, sudut pandang kita masing2, dan akan berbeda masing2. Jalan kebahagiaan itu masing2 kita yang memilih.

Meng'iri'kan kebahagian orang lain akan membuat kita malah merugi.

Pastikan kita bahagia dgn pilihan kita, apapun itu dan kalo memang belum bahagia renungkan kembali : kita yang memang salah memilih jalan ato kita yang tidak tau bagaimana cara melalui jalan yg benar...

Misteri memang...
Tapi kita punya hati, asa, dan akal untuk membuat misteri itu permainan yg menarik.

- wara rahmawati -

0 komentar:

Posting Komentar

Wanita....

Ada perspektif baru yang aku dapat hari ini.

Dualisme yg selama ini kadang mengganggu kaumku. Seperti sisi mata uang, yang saling berkebalikan. Antara profesi keibuan dan profesi keilmuan.
Yaaaaa, aku bertemu dua sosok yang berbeda dan tentunya mendewasakanku.

Bertemuku dengan dua orang teman yg begitu penuh asa pada harapannya.
Sebagai wanita, aq banyak belajar dari mereka.

Bahagia punya takaran sendiri sendiri dalam perspektif dan integritas manusia.
Begitu juga bahagia yang aku takar dari temanku itu

Sebuah keluarga, dengan anak dan dapur ato karier yg cemerlang gemerlap ilmu pengetahuan?

Setiap pilihan punya alasan dan kebahagiaannya sendiri, begitu juga pilihan kedua temanku itu

Tidak ad yg salah dalm pilihan itu, yg ad hanya seberapa serius kita pada apa yg kita pilih untuk menghasilkan sesuatu yg total dan optimal

Tak apalah tulisanq melompat2, seperti jalan pikiranq yg pula bergeliat melompat.

Kadang aq berpikir ketika aku melihat beberapa teman seusiaq sdh punya 'buntut', aq bertanya pada diriku sendiri qo aku belum punya yah?...

Tp pada kesempatan lain, ketika teman lain yg 'berbuntut' itu mendatangiku, aku pun dibuat heran dgn pertanyaannya, 'duuuuh, andai bisa sekolah lagi dulu'....

Well, sekali lagi kita tidak tau apa yang membuat seseorang bahagia, dan kita tidak bs menakar dan menghitungnya dengan timbangan kebahagiaan kita.

Setiap kita punya kebahagiaan kita masing2, sudut pandang kita masing2, dan akan berbeda masing2. Jalan kebahagiaan itu masing2 kita yang memilih.

Meng'iri'kan kebahagian orang lain akan membuat kita malah merugi.

Pastikan kita bahagia dgn pilihan kita, apapun itu dan kalo memang belum bahagia renungkan kembali : kita yang memang salah memilih jalan ato kita yang tidak tau bagaimana cara melalui jalan yg benar...

Misteri memang...
Tapi kita punya hati, asa, dan akal untuk membuat misteri itu permainan yg menarik.

- wara rahmawati -

0 komentar:

Posting Komentar

Daisypath Anniversary tickers

Feed my Fish!